Review Novel Everything I Do Karya Anjar Anastasia
Penulis: Anjar Anastasia
Tebal: 184 halaman
Terbit: 2015, Cetakan pertama
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Harga: Rp. 44.000
Label: Teenlit
***
Cowok itu mengulurkan tangan. "Kenalin, gue Dixon. Gue baru nyampe Bandung. Yah... setelah lima tahunan tinggal dan sekolah di Kanada."
Fyanti, cewek cantik Bandung, tajir, anak tunggal, baik hati. Dia paling nggak suka ngeliat cowok yang ngebanggain kekayaan orangtua. Berawal dari niatnya ngecengin Edwin, pelayan warung sunda kompleks factory outlet papanya, Fyanti terjebak "drama". Dixon yang ternyata juga ngecengin berat Fyanti sedikit panas. Segala cara dia lakukan buat merebut perhatian Fyanti.
Di sisi lain, Edwin berusaha mewujudkan obsesi Fyanti buat bikin grup band sekolah, tandanya, ada harapan buat Fyanti kalau si Edwin ada rasa ke dia.
Karena Fyanti nggak suka banget sama Dixon, dia nantangin Dixon buat lomba main layang-layang melawan Edwin. Rupanya, perlombaan itu menjadi satu hal berharga buat Dixon. Bukan karena dia kalah, tapi karena dia tersadarkan oleh sesuatu yang membuatnya berubah.
Cewek kaya dengan cowok kaya? Atau cewek kaya dengan cowok biasa saja? Di novel Everything I Do ini semuanya bisa jadi asyik dengan pesan moral yang oke. Saya jadi semakin mengerti bahwa sesungguhnya manusia itu derajatnya sama di mata Sang Pencipta. Sukses selalu, Kak Anjar! (Elvira Natali - Penulis novel dan aktris film Janji Hati)
***
Fyanti adalah seorang murid SMA yang luar biasa. Selain cantik, otak encer, bertalenta, baik, tidak sombong, dia juga tajir. Ayahnya, Pak Ferdian memiliki factory outlet yang tersebar di seluruh bagian wilayah Bandung. Fyanti memiliki teman-teman satu gang: Ciska, Ifa, dan Rere.
Dixon adalah orang yang baru dikenalnya, sama juga dengan Edwin. Dixon adalah orang kaya yang sombong, sedangkan Edwin adalah seorang mahasiswa rendah hati dari keluarga yang sederhana.
Dixon suka sama Fyanti, tapi Fyanti suka sama Edwin. Lantas, siapa yang akan dipilih oleh Fyanti? Dan pesan moral apa yang terdapat dalam buku ini?
***
Buku ini merupakan buku pertama dari karya seorang "Anjar Anastasia" yang saya baca. Cerita ini tidak berat untuk ukuran TeenLit, dan juga memiliki pesan moral yang tersingkap dari awal sampai akhir. Cerita dalam buku ini juga sedikit ditambahi bumbu crispy, dan garing abis.
Font dalam buku ini juga menujukkan bahwa buku ini merupakan buku tipe "bacaan ringan", sehingga para remaja (target pembaca) tidak merasa bosan, malahan mereka akan terpaut dengan cerita di dalam buku ini.
Dalam buku ini, pesan yang ditunjukkan pun ada sangkut pautnya dengan kehidupan Dixon yang sombong dengan kehidupan Fyanti yang biasa-biasa saja, walaupun mereka berasal dari keluarga terpandang.
Back to usual stuff, ada beberapa typo, dan sangat disayangkan karena typo-nya berada di bagian yang saya rasa sangat essential dalam buku ini, misalnya ada beberapa typo yang terdapat pada beberapa quote yang memiliki arti yang mendalam.
Selagi itu, saya rasa juga pembuat book jacket atau desain sampul dari buku ini tidak memerhatikan Fyanti dengan baik. Padahal, dijelaskan di dalam buku tersebut bahwa Fyanti memiliki rambut bob dengan poni menyamping. Bagaimana bisa dalam book jacket tersebut terdapat Fyanti yang memiliki rambut dengan gaya braid style? Dan bahkan jika dia bukanlah Fyanti, untuk apa temannya ditaruh sebagai desain sampul dari buku ini padahal Fyanti-lah spotlight dalam buku ini.
But really, this book is really good for teens, especially for rich kids, or teens who lived sufficiently, and gain the real meaning of the book.
Saya tidak menyarankan buku ini untuk dibaca selain para remaja atau sudah masuk dalam bagian Young Adult. Happy reading!
3 stars out of 5 for this book.
Tebal: 184 halaman
Terbit: 2015, Cetakan pertama
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Harga: Rp. 44.000
Label: Teenlit
***
Cowok itu mengulurkan tangan. "Kenalin, gue Dixon. Gue baru nyampe Bandung. Yah... setelah lima tahunan tinggal dan sekolah di Kanada."
Fyanti, cewek cantik Bandung, tajir, anak tunggal, baik hati. Dia paling nggak suka ngeliat cowok yang ngebanggain kekayaan orangtua. Berawal dari niatnya ngecengin Edwin, pelayan warung sunda kompleks factory outlet papanya, Fyanti terjebak "drama". Dixon yang ternyata juga ngecengin berat Fyanti sedikit panas. Segala cara dia lakukan buat merebut perhatian Fyanti.
Di sisi lain, Edwin berusaha mewujudkan obsesi Fyanti buat bikin grup band sekolah, tandanya, ada harapan buat Fyanti kalau si Edwin ada rasa ke dia.
Karena Fyanti nggak suka banget sama Dixon, dia nantangin Dixon buat lomba main layang-layang melawan Edwin. Rupanya, perlombaan itu menjadi satu hal berharga buat Dixon. Bukan karena dia kalah, tapi karena dia tersadarkan oleh sesuatu yang membuatnya berubah.
Cewek kaya dengan cowok kaya? Atau cewek kaya dengan cowok biasa saja? Di novel Everything I Do ini semuanya bisa jadi asyik dengan pesan moral yang oke. Saya jadi semakin mengerti bahwa sesungguhnya manusia itu derajatnya sama di mata Sang Pencipta. Sukses selalu, Kak Anjar! (Elvira Natali - Penulis novel dan aktris film Janji Hati)
***
Fyanti adalah seorang murid SMA yang luar biasa. Selain cantik, otak encer, bertalenta, baik, tidak sombong, dia juga tajir. Ayahnya, Pak Ferdian memiliki factory outlet yang tersebar di seluruh bagian wilayah Bandung. Fyanti memiliki teman-teman satu gang: Ciska, Ifa, dan Rere.
Dixon adalah orang yang baru dikenalnya, sama juga dengan Edwin. Dixon adalah orang kaya yang sombong, sedangkan Edwin adalah seorang mahasiswa rendah hati dari keluarga yang sederhana.
Dixon suka sama Fyanti, tapi Fyanti suka sama Edwin. Lantas, siapa yang akan dipilih oleh Fyanti? Dan pesan moral apa yang terdapat dalam buku ini?
***
Buku ini merupakan buku pertama dari karya seorang "Anjar Anastasia" yang saya baca. Cerita ini tidak berat untuk ukuran TeenLit, dan juga memiliki pesan moral yang tersingkap dari awal sampai akhir. Cerita dalam buku ini juga sedikit ditambahi bumbu crispy, dan garing abis.
Font dalam buku ini juga menujukkan bahwa buku ini merupakan buku tipe "bacaan ringan", sehingga para remaja (target pembaca) tidak merasa bosan, malahan mereka akan terpaut dengan cerita di dalam buku ini.
Dalam buku ini, pesan yang ditunjukkan pun ada sangkut pautnya dengan kehidupan Dixon yang sombong dengan kehidupan Fyanti yang biasa-biasa saja, walaupun mereka berasal dari keluarga terpandang.
Selagi itu, saya rasa juga pembuat book jacket atau desain sampul dari buku ini tidak memerhatikan Fyanti dengan baik. Padahal, dijelaskan di dalam buku tersebut bahwa Fyanti memiliki rambut bob dengan poni menyamping. Bagaimana bisa dalam book jacket tersebut terdapat Fyanti yang memiliki rambut dengan gaya braid style? Dan bahkan jika dia bukanlah Fyanti, untuk apa temannya ditaruh sebagai desain sampul dari buku ini padahal Fyanti-lah spotlight dalam buku ini.
But really, this book is really good for teens, especially for rich kids, or teens who lived sufficiently, and gain the real meaning of the book.
Saya tidak menyarankan buku ini untuk dibaca selain para remaja atau sudah masuk dalam bagian Young Adult. Happy reading!
3 stars out of 5 for this book.
Comments
Post a Comment