Instagram

Review Novel Almost is Never Enough Karya Sefryana Khairil


Penulis: Sefryana Khairil
Tebal: 338 halaman
Terbit: 5 Juni 2015 (Cetakan pertama)
Penerbit: GagasMedia
Harga: Rp. 55.000
                                                                     ***
Ada hati yang kujaga agar tak jatuh. 
Namun, saat di dekatmu, seringnya ia tak patuh. 

AL 
Telah kehilangan orang yang kita sayang adalah persamaan kita.
Kita saling berbagi rasa sakit setelah kepergiannya.
Ketika aku menginginkan lebih, aku tahu ada yang salah.
Namun aku tak mampu terus menjaga jarak denganmu.
Melihatmu dari jauh saja rasanya tak cukup.
Jika benar ini cinta, tepatkah ia datang kali ini?

ELLA 
Mewujudkan keinginan orang yang kita sayang
tentu itu akan kita lakukan - apa pun taruhannya.
Sayangnya, kau justru merebut satu-satunya yang ia miliki.
Membuatmu selalu resah karena rasa bersalah.
Pernahkah kau merasakannya?
Aku tak pernah sengahja menginginkanmu
meski bersamamu adalah cara untuk menggenapkanku.
Jika kita diciptakan untuk bersama,
biarlah waktu yang menelan raga kita.
Karena entah kapan aku bisa mengakui;
bahwa hati tak akan puas jika tidak memilikimu sepenuhnya.
                                                                      ***
Maura, istri Al, meninggalkan Al dan Gabriella (Ella). Al merasa kehilangan, begitu juga dengan Ella yang menjadi surrogate mother harus mengikuti kepindahan Al ke Seattle bersama dengan putrinya, Zoey. Sesuai kontrak, Al dan Maura bertanggung jawab atas segala yang terjadi kepada Ella, dan kepindahan Al ke Seattle merupakan salah satunya. Ketika mereka mulai pindah ke Seattle, masing-masing manusia tersebut mendapatkan apa yang terasa hilang dalam hidup mereka.

Ella senang Zoey memiliki sosok seorang 'ayah' dan Al pun merasakan bahagianya memiliki 'keluarga yang utuh'. Namun, ketika Ella dan Al mulai jatuh cinta, mereka mulai mempertanyakan hal yang sama - apakah tepat cinta datang kali ini? Lalu, bagaimana dengan kisah mereka saat Ella dan Zoey meninggalkan Al setelah melahirkan anak Al dan Maura?

                                                                     ***
Awalnya saya melihat buku ini di TL GagasMedia saat mempromosikan buku ini, karena itu ketika teman kakak saya memiliki buku ini, akhirnya saya pinjamlah buku ini, sekaligus menjadi buku penentu apakah saya akan menyukai karya Kak Sefryana atau tidak (dan apakah saya akan membeli bukunya lagi atau tidak).

Cerita ini berlatar di Amerika, namun siapa yang dapat menebaknya karena nama tokohnya yang tidak terlalu ke-barat-baratan. Ternyata, bagi kalian yang memikirkan mereka merupakan blasteran Indonesia-Amerika, kalian benar, yang lain dari itu, maaf ya kali ini kalian kurang beruntung. #kayakkuisaja. Namun, mungkin karena 'benar-benar' berlatar di Amerika, cerita mengenai Indonesia hanya merupakan tempelan saja. Contohnya, mereka dengan mudah terhanyut dengan budaya Barat, yang menurut saya masih tabu di masyarakat Indonesia (?)

Saya sudah dengan pengaturan tema dalam buku ini, karena dalam tema tersebut terdapat POV Al dan Ella secara bergantian, sekaligus dengan playlist yang sehati dan sepikiran dengan hati mereka. Akan lebih bagus lagi jika buku ini tidak menggunakan sudut pandang orang ketiga, namun menggunakan sudut pandang orang pertama, lebih terasa emosinya, sehingga tidak terasa terlalu monoton.

Contohnya, alur cerita belum mencapai konflik klimaks dan tiba-tiba dipotong oleh penulis, sehingga saya kurang mengerti kenapa. Cerita dengan banyak sepenggal tulisan bahasa Inggris awalnya bagus, namun kok ada beberapa kata yang emang salah penempatan tata bahasanya, sehingga menghilangkan makna aslinya dan akan terasa aneh ketika membaca kalimat tersebut.

Ada beberapa hal yang baru yang saya jarang dapatkan dari novel lokal Indonesia. Pertama, ide mengenai ibu pengganti yang jarang dibaca di buku-buku terbitan Indonesia karena saya rasa di Indonesia juga jarang ada yang ingin menjadi 'ibu pengganti' kecuali ibu-ibu yang rela memberikan anak kandungnya sendiri, kepada orang lain, mungkin karena tertimpa masalah, contohnya saja seperti masalah finansial. Kedua, cover-nya yang menggemaskan dan lucu, sekaligus dengan judulnya yang pasti mengingatkan pembaca pada sebuah lagu yang dinyanyikan oleh Ariana Grande dan Nathan Sykes.

Satu hal, buku ini lebih baik untuk pembaca Young Adult atau pembaca dewasa karena menurut saya walau tidak diperlihatkan secara langsung, tetap saja buku itu lebih baik dibaca oleh orang-oang yang lebih dewasa. Saya rasa mungkin ada satu dua pembaca remaja yang berpikir bahwa buku ini adalah tentang kehilangan cinta dan mencoba move on , tapi alangkah kecewanya mereka setelah melihat halaman selanjutnya dari cover melihat ada 3 siluet, seorang lelaki, ibu yang sedang mengandung, dan seorang anak. Jadi intinya, kalau yang tidak suka tema pernikahan atau yang dekat-dekat dengan hal tersebut, lebih baik tidak usah baca, karena akhirnya kita juga akan menjadi kecewa.

Karena itulah yang saya alami, seorang remaja, yang berpikir bahwa buku ini merupakan buku seperti patah hati dan backstab sahabatnya sendiri, cinta sama pacarnya, dll. tapi ternyata buku ini lebih menceritakan mengenai pernikahan.

3 stars out of 5 for this book

Comments

Popular Posts