[BOOK GIVEAWAY] Review Novel Look at Me Please Karya Sofi Meloni
Penulis: Sofi Meloni
Tebal: 304 halaman
Terbit: 23 Mei 2016
Penerbit: Elex Media Komputindo
Harga: Rp. 59.800
Label: CityLite
***
Mencintai berarti merelakan orang yang kita cintai bahagia bersama orang lain?
Omong kosong!
Cinta itu tidak melulu soal merelakan, namun juga soal perjuangan.
Bodoh namanya jika aku merelakan kamu - yang jelas-jelas pernah mencintaiku - demi wanita yang diam-diam sudah menusukku dari belakang.
Delapan tahun aku hidup dalam sebuah kebohongan yang mengatasnamakan persahabatan.
Aku bukan malaikat.
Aku juga bukan orang suci yang bisa pasrah dan menerima begitu saja apa yang telah terjadi sebelumnya.
Kini tiba saatnya untuk aku memperjuangkan kembali kelanjutan cerita di antara kita.
Kamu harus sadar bahwa aku juga ada di sini menunggumu sadar, bahwa ada akhir bahagia untuk cerita kita.
We can have our happy ending, so look at me, please.
Laras
***
Laras pernah memiliki hubungan dengan Gerry. Gerry berpacaran dengan Lily. Lily adalah sahabat Laras. Semuanya berada di dalam lingkaran setan yang mengatasnamakan persahabatan dan cinta.
Laras masih memiliki perasaan kepada Gerry dan hal sebaliknya pun dipercayai oleh Laras. Namun, keberadaan Lily dipercayai mengganggu 'cerita' bahagia milik Laras dan Gerry. Ketika Laras mencoba memperjuangkan 'rasa' antara dirinya dengan Gerry, Laras terpaksa hidup dalam kebohongan yang mengatasnamakan persahabatannya dengan Lily.
Laras yang mencoba untuk kembali mempertahankan hubungannya dengan Gerry tiba-tiba diusik dengan keberadaan Remy. Apa alasan Remy mengusik Laras di setiap kesempatan yang mereka miliki? Sampai suatu kejadian yang membuat Laras menyadari, apakah benar ia masih memiliki perasaan kepada Gerry? Lalu, kebohongan apa yang menyebabkan mereka semua berada dalam satu lingkaran yang tidak bisa terpisahkan?
***Laras masih memiliki perasaan kepada Gerry dan hal sebaliknya pun dipercayai oleh Laras. Namun, keberadaan Lily dipercayai mengganggu 'cerita' bahagia milik Laras dan Gerry. Ketika Laras mencoba memperjuangkan 'rasa' antara dirinya dengan Gerry, Laras terpaksa hidup dalam kebohongan yang mengatasnamakan persahabatannya dengan Lily.
Laras yang mencoba untuk kembali mempertahankan hubungannya dengan Gerry tiba-tiba diusik dengan keberadaan Remy. Apa alasan Remy mengusik Laras di setiap kesempatan yang mereka miliki? Sampai suatu kejadian yang membuat Laras menyadari, apakah benar ia masih memiliki perasaan kepada Gerry? Lalu, kebohongan apa yang menyebabkan mereka semua berada dalam satu lingkaran yang tidak bisa terpisahkan?
Ini adalah buku ketiga Kak Sofi dan kedua kalinya saya mem-PO buku hasil tulisannya. Buku ini juga menjadi buku pertama dari lini terbaru Elex Media Komputindo, yaitu CityLite. Pertama kali, saya membaca cerita ini di Wattpad sebelum diterbitkan oleh salah satu penerbit yang besar di Indonesia, sama nasibnya seperti buku Kak Sofi yang lain.
Buku ini menceritakan tentang Laras yang mencoba untuk memperjuangkan cintanya bersama Gerry sekaligus caranya untuk move on dari bayang-bayang seseorang yang memiliki peran penting di masa lalunya. Pertama kalinya juga saya membaca novel dengan tokoh utama yang menurut saya bisa menjadi antagonis dalam cerita ini. Kenapa? Karena kemauannya yang begitu kuat sehingga bisa saja menghalalkan segala cara agar bisa rujuk kembali dengan Gerry bahkan kadang-kadang bisa menjadi egois dan peduli pada waktu yang bersamaan.
Buku ini cocok untuk menceritakan sebuah cara untuk berpindah hati, tetapi bukanlah buku dengan saran terbaik mengenai cara move on dari seseorang. A great way of telling one, but not in advising someone. Dibandingkan buku sebelumnya, anak ketiga Kak Sofi yang kali ini terlihat lebih santai dalam penuturan katanya dan ceritanya, sehingga pembaca tidak merasa Kak Sofi mempercepat pembaca menuju akhir dari cerita ini.
Di buku ini, kita juga bisa menemukan beberapa kalimat yang idenya sama seperti di Stay With Me Tonight (Review di sini). Mau tahu tentang apa aja? Makanya beli bukunya di toko buku terdekat, mau daring ataupun luring
Sebuah buku yang dikarang oleh manusia tidak pernah sempurna, maka dari itu ada typo dan penggunaan tanda baca yang kurang, tetapi jumlahnya sedikit. Bahkan bisa dihitung jumlahnya dengan total jari di satu tangan saja. Karena berada di lini 'CityLite', maka menurut saya buku ini lebih pantas dibaca oleh orang dewasa, lagipula jika diperhatikan dengan seksama tertulis 'Novel Dewasa' di bagian belakang buku ini. Yang menjadi trademark Kak Sofi yaitu akhirannya yang...
menggantung pembacanya. Lagi dan lagi. Namun jika dibandingkan dengan buku sebelumnya, Peek a Boo Love (Review di sini), setidaknya buku ini bisa menghilangkan rasa penasaran saya dengan tokoh-tokohnya.
Secara keseluruhan, buku ini akan lebih dinikmati oleh pembaca yang sudah memiliki KTP.
4.2 stars out of 5 for this book.
*** GIVEAWAY TIME ***
Nah, karena saya tahu bahwa kalian sudah tidak sabar untuk membaca buku ini, saya akan membagikan satu eksemplar Look at Me Please dengan ttd penulisnya secara gratis. Kenapa saya baik banget? Ini dikarenakan saya ingin merayakan ulang tahun pertama book blog ini yang seharusnya pada tanggal 26 Mei kemarin, namun saya baru sempat membuatnya sekarang.Pada tanggal 28 Mei 2016, saya mengikuti launching line 'CityLite' sekaligus launching buku 'Look at Me Please' sehingga saya berkesempatan bertemu dengan Kak Sofi dan saya berhasil mendapatkan ttdnya untuk buku ini. Jadi jangan bingung mengapa bukunya sudah tidak disegel, ini dikarenakan saya meminta tanda tangan Kak Sofi di tempat. Bagi yang membutuhkan bukti, tinggal tag saya di twitter @agnesb0702. Untuk GA kali ini, ada dua cara untuk mendapatkannya, lewat Twitter dan Instagram.
Syarat:
- Peserta berdomisili di Indonesia.
- U/ yang memakai Twitter: Follow akun @Sofi_Meloni dan @agnesb0702.
- (Twitter) Buat caption semenariknya dengan hastag #LAMPSM sambil mention kedua akun ini. Tidak ada batasan dalam membuat tweet, yang penting berbeda setiap kalinya.
- U/ yang memakai Instagram: Follow akun @rain.hujan dan @agnesb0702 / @agnesbofficial.
- (Instagram) Buat caption semenarik mungkin dengan hastag #LAMPSM sambil mengetag kedua akun ini. Repost/ Regram foto yang akan dipublish oleh saya di akun @agnesb0702 dan @agnesbofficial. Link untuk fotonya. Tidak ada batasan dalam repost/ regram, yang penting caption-nya berbeda dan ada hastagnya.
- Jawab pertanyaan: "Seandainya kalian bisa memilih mau hidup di masa lalu, sekarang, atau masa depan? Kenapa?" Jawab di bawah dengan format: Nama, ID akun Twitter/IG (atau keduanya), dan jawaban.
- Pemenang akan dikabarkan pada tanggal 17 Juni 2016.
Bagi yang mau menyertakan link (lebih baik), ini kopian link-nya ya: http://booksaremyfavourite.blogspot.co.id/2016/06/review-novel-look-at-me-please-karya.html
Giveaway ini berlangsung sampai tanggal 15 Juni 2016. Jadi, gunakanlah waktu yang tersedia dengan baik. Semakin banyak repost/regram, semakin besar kesempatan menangnya!
Let the games begin.
P.S. : Jika ada pertanyaan, langsung mention saya di @agnesb0702.
Alicia, ig @aliciatanael, aku lebih pilih tinggal di masa lalu yang ga banyak kejahatan kayak sekarang dan menikmati keadaan yang sederhana sama temen" :))
ReplyDeleteNama: retno maulidiyah
ReplyDeleteTwitter: @retnomauli08
Seandainya aku bisa memilih.. Aku akan hidup di masa lalu, masa kanak-kanak dimana saat aku terjatuh aku mampu bangkit lagi dan berlari, tak mengenal putus cinta, terlelap dipangkuan ibu, disaat aku menangis ada ayah yang siap menggendongku. Aku rindu masa-masa itu 😢.
Stella, ig @stella.frederica, kalo aku sih maunya masa lalu... biar mungkin bisa hapus kejadian-kejadian memalukan yg dulu(': sama biar bisa memperbaiki kesalahan aku yang bikin aku menyesal sampe skrg </3
ReplyDeleteNama: Deria Anggraini
ReplyDeleteTwitter: @deriaanggraini_
Jawaban:
Aku akan memilih masa sekarang.
Meskipun kehidupan masa lalu dimana moral2 agama masih dijunjung tinggi, pelaku kejahatab tidak melakukan kejahatan sekeji dan sekejam jaman sekarang, ataupun masa depan dimana mungkin semuanya serba canggih, kehidupan yg menggiurkan, aku akan tetap memilih hidup di masa sekarang.
Alasannya karena masa sekarang adalah masa yg harus kita jalani. Kenapa nggak memilih masa lalu? Masa lalu biarlah berlalu. Masa itu sudah terlewat, hanya pantas berada di kehidupan yg lalu. Biarkan masa lalu menjadi pelajaran2 yg berharga serta kenangan2 manis dan pahit yg harus kita tanggung di masa sekarang. Jika kita melakukan hal buruk, salah, bodoh di masa lalu, itu semua hanya akan menjadi pelajaran hidup untuk hidup di masa sekarang/depan dengan lebih baik lagi. Jika kita melakukan hal yg baik, atau suatu hal yg baik, luar biasa, atau istimewa terjadi pada kita di masa lalu, biarkan itu semua menjadi memori2 indah yg hanya bisa kita kenang di masa sekarang maupun di masa depan.
Sedangkan masa depan, biarkanlah ia menjadi misteri. Membuat kita bertanya2 akan seperti apa kehidupan kita di masa depan. Membuat kita berjuang keras di masa sekarang untuk menciptakan masa depan yg cerah dan indah.
Jadi, aku lebih memilih untuk hidup di masa sekarang.
Nama : Euis Nur Fatimah
ReplyDeleteTwitter : @theeuisnurfa_
Jawaban : Aku memilih masa sekarang.
Masa sekarang adalah masa yang sedang kita jalani. Masa sekarang juga menjadi penentu masa depan kita yang masih menjadi misteri:)). Kita harus hidup dimasa sekarang, berjuang untuk membuat masa depan yang cerah.
Dan masa lalu? Yang sudah berlalu ya sudah. Mau bagaimana lagi?:)) Masa lalu yg pahit biarlah menjadi pelajaran bagi kita untuk hidup di masa sekarang. Dan kenangan indah hanya tinggal kenangan.
Yesterday is History. Tomorrow is Mystery. So, live the present.
Caslyne, ig @caslyne.cass, aku pilih masa depan soalnya yang lalu biarlah berlalu selain itu di masa depan bakal banyak film-film sama buku yang bagus banget gitu:')) #ceritanyaikutangiveaway #namaaccountguealaybanget
ReplyDeleteNama : Fitri Nor Hidayati
ReplyDeleteTwitter : @Fitrii_fnh
jawaban :
"Seandainya kalian bisa memilih mau hidup di masa lalu, sekarang, atau masa depan? Kenapa?"
Aku akan memilih hidup di masa sekarang. masa dimana aku hidup sebagai seorang aku yang sekarang ini. dimasa sekarang aku akan hidup dengan memperbaiki semua kebodohanku dimasa lalu, dan menata hidupku untuk kehidupan di masa depan, menjadikan apa yang kuhadapi dimasa lalu itu sebagai pelajaran, tidak berlarut larut dalam penyesalan dan berusaha untuk tidak mengulanginya dimasa depan.
masa lalu biarlah berlalu , kesalahanku dulu, kebodohanku, dan kekecewaanku dulu biarlah semua itu hanya menjadi kenangan. Mengikhlaskan Rasa Sakit, Berdamai Dengan Kekecewaan Adalah Satu-Satunya Jalan Agar kita Bisa Menjalani Hidup Dengan Tenang.
Jangan hidup dimasa sekarang tapi masih terbayang akan kecerobohan yang kamu lakukan dimasa lalu, hiduplah dimasa sekarang dengan melakukan hal hal yang bermanfaat untuk bekal di masa depan.
Bismillah wish me luck :)
Nama: Insan Gumelar Ciptaning Gusti
ReplyDeleteAkun Twitter: @san_fairydevil
Jawaban: Masa sekarang. Karena kalau kembali ke masa dulu, aku akan kembali mengalami masa yang sudah pernah aku lewati. Kalau itu saat yang menyenangkan, masih no problem. Tapi kalau bukan, aku enggak mau. Cukup sekali aja. Lalu kalau meloncat ke masa depan, aku enggak tahu apa yang harus kulakukan saat itu. Terlebih, aku bakal buang waktuku gitu aja padahal tanpa aku tahu kalau masih banyak hal indah di masaku sekarang. Aku yang sekarang. Bukan yang dulu, juga bukan yang akan datang.
Toh, semuanya juga akan saling berganti. Jika nanti, aku yang sekarang akan menjadi aku yang dulu. Dan aku yang ada di masa depan, akan menjadi aku yang sekarang. Jadi untuk apa ingin meloncat ke masa depan atau kembali ke masa lalu?
Yesterday is history. Tomorrow a mystery. But today is a gift :)
Nama: Fetreiscia Frida
ReplyDeleteTwitter: @fetreisciafrida
Alu lebih memilih untuk hidup di masa sekarang, di saat ini. Karena sebaik apapun hidup yang udah kita lalui di masa lalu, dan semenarik apapun teknologi dan cerita yang ditawarkan di masa depan, hidup dengan menghadapi kenyataan adalah yang paling baik. Kita hidup dengan melihat dan megerjakan sesuatu yang harus dilakukan hari ini. Mengerjakan suatu hal yang baru dan memimpikan keinginan yang kita ingin wujudkan dimasa depan. Menurutku kalau kita hidup di masa lalu kita sama saja tidak punya mimpi, begitupun di masa depan kita juga tak lagi melihat harapan. Kenapa? Kalau dimasa lalu kita ingin hidup seperti kita dulu da tak ingin membangun masa sekarng dan masa depan yang baik. Sedangkan jika ingin hidup dimasa depan berarti kita tidak ingin melalui proses dan ingin cepat sampai tujuan. Menurutku hidup bukan bicara tentang hal itu. Tapi hidup bicara tentang proses hingga kiya sampai pada masa depan. Di masa lalu kita telah melewati prosesnya, saat ini kita ada dimasa sekarang. 1 tahapan proses hidup lagi harus dilalui, untuk mencapai ke tahap berikutnya dimasa depan.
Nama: Awalia Sholihah
ReplyDeleteTwitter: @awalia090
Jika harus memilih, aku ingin kembali ke masa lalu, masa dimana aku bisa bermain, bercerita, dan berkumpul bersama teman-teman ku. Masa dimana aku hidup dalam ketenangan, tanpa ada beban dan pikiran yang membuat kepala ini terasa sakit dan jiwa tak tenang. Aku ingin kembali ke masa lalu, merasakan ketenangan batin, kebersamaan, keceriaan, dan kebebasan hidup. Walau itu tak kan mungkin terjadi, namun kenangan akan masa lalu tak kan pernah terlupakan. Masa lalu biar lah berlalu, sekarang ada masa yg harus di jalani, dan ada masa depan yang harus di pikirkan, agar dapat merasakan kesuksesan dan kebahagiaan di masa yang akan datang.
Bismillah.
ReplyDeleteNama :Rina Hilmina
Twitter : @Hel_Rina
Aku memilih hidup di masa lalu. Disana semuanya terasa indah, bebas, tak terbatas dan polos. Bisa mengulang kembali saat-saat indah masa kanak-kanak adalah hal terindah yang ingin kudapatkan.
Pada saat itu, aku bisa memperbaiki kesalahanku. Bisa mengindari hal-hal yang memalukan, kesalahan, maupun yang menyakitkan. Hidup di masa lalu itu indah, gak perlu jatuh cinta untuk bahagia. Dan gak perlu pacar untuk menyayangi. Simple aja sih. Tergantung setiap orang menyikapi masa lalu, masa sekarang dan masa depan.
Dan aku memilih masa lalu. Untuk saat ini bagiku masa laluku adalah sumber kebahagiaanku, tempat dimana aku memperoleh pelajaran, inspirasi, dan guru yang terbaik. Dan masa laluku adalah yang terindah dari pilihan lainnya untuk saat ini.
Nama : Yohana
ReplyDeletetwitter : @MrsSiallagan
Jika di suruh memilih saya akan hidup di masa lalu, kenapa? karna saya ingin memperbaiki kesalahan saya di masa lampau, masa lampu yang menyebabkan kehidupa saya seperti sekarang ini. Kalau masa sekarang adalah masa yang saya jalani, dan saya tidak ingin mengintip masa depan saya sedikitpuun karna itu adalah rahasia dan surprise untuk saya nantinya. Masa lalu yang baik akan selalu memberikan masa depan yang cerah. Contohnya saya ingin belajar keras ketika waktu SMA sehingga bisa masuk perguruan tinggi negeri, tidak seperti sekarang ini. Seandainya saya bisa memperbaiki itu semua. Masa lalu yang suram berdampak pada diri saya sekarang ini. Masa lalu yang menghantui dan tidak mungkin bisa dilupakan seumur hidup.
Nola Amalia
ReplyDeleteTwitter: @Nolaamaliaa
Jika ditanya pilih masa lalu, sekarang, atau masa depan, aku akan dengan lantang menjawab "sekarang!". Kenapa? Karena masa sekarang ialah sekarang—saat ini, lebih tepatnya waktu saat kenyataan-kenyataan terjadi. Dan itu pasti. Kita nggak hidup tanpa 'sekarang'. Menghadapi kenyataan itu yang terbaik bagiku.
Lain halnya dengan masa lalu, masa yang udah lewat. Masa terdahulu, sebelum sekarang. Namanya juga lalu, jadi sepengen-pengennya kita kembali kesana, kalo udah lewat, nggak mungkin terjadi lagi. Masa lalu, lebih tepatnya ialah masa pembelajaran agar kita lebih baik untuk sekarang.
Masa depan? Masa depan justru sebaliknya. Masa setelah sekarang, atau beberapa tahun kemudian. Tujuan kita ialah berusaha keras di masa sekarang, agar baik di masa depan.
Jadi, masa lalu ialah guru, masa sekarang ialah proses, masa depan ialah hasil. Kalo kita udah baik di masa sekarang, everything's gonna be great.
Jika aku bisa memilih, aku akan memilih "MASA SEKARANG"
ReplyDeleteMasa dimana aku bisa belajar banyak hal untuk memperbaiki masa depan dan merenungkan masa lalu.
Mungkin banyak orang akan memilih masa lalu, untuk memperbaiki segalanya, tetapi kenyataannya di saat kita kembali masalalu dn mencegah hal-hal buruk terjadi dan membuat masa depan menjadi lbih baik, skenario yang Tuhan buat menjadi sangat abstrak dn tidak memiliki makna yang berdampak bagi kehidupan itu sendiri.
Masa sekarang adalah masa dimana jiwa dan raga harus mempersiapkan tenaga untk menghadapi tantangan hidup dn mencegah kejadian yg sama di masalalu terjadi di masa yang akan datang (dimasa sekarang).
Masa sekarang adalah masa yang paling aku tunggu untuk mencari belahan jiwa yang selalu aku hayalkan di masalalu, agar mampu aku bawakan kepada masa depan dan memperkenalkan belahan jiwaku kepda misteri hidup untk meyakinkan bahwa aku tidak salah dlam memilih masa sekarang.~ Masadepan adalah misteri, jika misteri itu sudah terpecahkan terlebih dahulu, tantangan hidup yg di hadapi tdk memiliki arti yg sesunguhnya.
Masalalu adalah pelajaran berharga untuk menghdpi masa sekarang dm masalalu. Agar tetap berhati-hati dn selalu bersyukur.
#LAMPSM
http://booksaremyfavourite.blogspot.co.id/2016/06/review-novel-look-at-me-please-karya.html
~ RuthLestitia_��@ruthlestia ��@rutia_ds
Nama : Humaira
ReplyDeleteAkun Twitter : @RaaChoco
"Seandainya kalian bisa memilih mau hidup di masa lalu, sekarang, atau masa depan? Kenapa?"
Masa sekarang.
Masa lalu sudah berlalu, biarlah dijadikan pelajaran. Seindah atau seburuk apapun masa lalu, kita harus jadikan itu sebagai bahan dasar pembentukan dan perbaikan diri. Masa depan masih misteri dan hanya Tuhan yang tahu. Seindah atau seburuk apapun masa depan itu tak akan terjadi tanpa tindakan dan perubahan. Apa yang kita lakukan saat ini lah yang akan menentukan baik atau tidaknya masa depan. Jadi, menurutku masa sekarang lah yang paling tepat. Kita bisa menentukan apa yang kita harapkan, berusaha semaksimal mungkin, dan sisanya biar Tuhan yang menentukan. Seseorang tak akan pernah berubah tanpa pelajaran atau kejadian yang dapat menyadarkannya, dan sesuatu tak akan dapat berubah jadi baik atau lebih baik jika tidak pernah memulai untuk melakukan perubahan. Aku selalu mengibaratkan masa lalu, sekarang dan masa depan itu seperti kue. Masa lalu adalah bahan dasar, masa sekarang adalah pengolahan, sedangkan masa depan adalah hasil. Bahan dasar tak akan berubah jadi hasil/kue jika tanpa pengolahan. Jika ingin dapat hasil yang memuaskan, mulai lah dengan belajar dari masa lalu, merubah dan perbaiki sekarang, sisanya tinggal kita jemput.
Niat = 0, usaha = 0, maka hasil = 0.
Niat = 1, usaha = 0, maka hasil = 0.
Niat = 0, usaha = 1, maka hasil = 1/2.
Niat = 1, usaha = 1, maka hasil = 2.
Makasih :) :) :)
Nama: Salsabila Shafa Rahma
ReplyDeleteTwitter: salsashf
"Seandainya kalian bisa memilih mau hidup di masa lalu, sekarang, atau masa depan? Kenapa?"
Aku memilih untuk menikmati hidup di masa sekarang. Bagiku, hidup bukan sekadar tentang masa lalu atau masa depan. Hidup adalah bagaimana kita menjalani masa sekarang dengan sebaik-baiknya. Kita yang sekarang adalah hasil pilihan kita di masa lalu dan apa yang kita pilih hari ini menjadikan siapa kita di masa yang akan datang.
Karena seindah apapun masa lalu, ia tetaplah masa lalu, ia sudah ada di belakang sana. Kita tidak perlu berharap untuk dapat kembali ke masa-masa itu apalagi menyesali apa yang sudah terjadi, cukup jadikan segala sesuatu yang ada di sana sebagai pelajaran untuk kita di masa sekarang dan sebagai pelajaran dalam membangun masa depan. Pertahankan dan tingkatkan hal-hal baik. Tinggalkan hal-hal buruk.
Karena sesungguhnya, hidup ini adalah kesatuan dari masa lalu, masa sekarang, dan masa depan yang saling berkaitan. Tujuan hidup kita sekarang adalah membangun masa depan yang lebih baik–baik untuk diri kita sendiri maupun orang lain. Nah, cara supaya kita dapat mencapai tujuan tersebut adalah dengan memanfaatkan masa sekarang dengan sebaik-baiknya.
“Apa yang kau tanam, itu yang kau petik.” Itu adalah kalimat terbaik yang menurutku bisa memotivasi kita untuk selalu melakukan hal-hal positif demi hasil yang juga positif di masa depan. Untuk aku yang sebentar lagi seorang mahasiswi, aku berusaha untuk siap menjalani apa yang sudah ada di depan mata. Belajar dengan rajin, berteman dengan teman-teman yang baik, mencari kenalan sebanyak-banyaknya, aktif dalam kegiatan-kegiatan, mencari pengalaman-pengalaman menarik dan berharga–tidak lupa pula menikmati hidup ini dengan bersenang-senang bersama teman. Aku yakin hal-hal tersebut apabila dilakukan di masa sekarang akan berdampak baik di masa depan. Maka dari itu, aku memilih untuk menikmati hidup di masa sekarang, tanpa harus menyesali masa lalu dan terbebani dengan bayang-bayang masa depan. Yang penting jalani saja dulu hidup ini, asalkan ada keinginan, usaha, dan juga doa, sisanya kita serahkan saja ke Tuhan.
Nama: mifta rizky wiratnasari
ReplyDeleteTwitter: @keyminoz
Seandainya kalian bisa memilih mau hidup di masa lalu, sekarang, atau masa depan? Kenapa?
jawaban : aku lebih memilih hidup di masa lalu, kenapa karna di masa lalu banyak keinginan yg memang belum terwujud, banyak kesalahan yg aku buat, sering membuat orang sekitar merasa kecewa, seandainya bisa hidup di masa lalu ingin mengulang keadaan atau bahkan mengubah keputusan. Dengan merperbaiki itu semua semoga masa sekarang atau bahkan masa depan akan berjalan lebih baik dari masa lalu.
Nama : Pida Alandrian
ReplyDeleteTwitter : @PidaAlandrian92
Jawaban >>
Aku akan memilih masa sekarang.
Kenapa? Karena bagiku masa lalu adalah lembaran kebahagiaan dan kepahitan dalam kehidupan ku di masa lalu. Yang telah mewarnai dan menemaniku selama menjalani hidup dan telah mendewasakanku dari berbagai permasalahan. Sehingga membuatku mampu untuk terus menghadapi berbagai persoalan hidup yg tidak akan ada habisnya. Dan aku sangat ingin mengucapkan rasa terima kasihku kepada masa lalu ku yang telah datang dan merubah hidupku untuk jadi lebih baik seperti sekarang ini.
Dan masa depan bagiku adalah sebuah misteri yang harus aku pecahkan dan telusuri lebih dalam lagi akan kejadian-kejadian yang ada di masa depan. Biarlah waktu yg akan menjawab semua yg ada pada masa depan. Dan aku hanya ingin mempersiapkan diriku untuk mampu menghadapi masa depanku dengan kemampuan dan belajar dari masa lalu dan masa sekarang selama hidupku.
Dan aku memilih masa sekarang, karena di masa sekarang inilah aku belajar untuk menghadapi masa depan yang aku lewati, mempersiapkan diri akan kejutan-kejutan yang akan terjadi di masa depan yg telah di persiapkan untukku. Dan belajar dari lembaran-lembaran masa lalu untuk memulai lebaran baru di masa sekarang dan masa depan yang akan datang.
Sekian..
Salam Ramadhan Pida Alandrian...
Nama: Aulia
ReplyDeleteTwitter: @nunaalia
"Seandainya kalian bisa memilih mau hidup di masa lalu, sekarang, atau masa depan? Kenapa?"
Masa sekarang, karena itu adalah realita hidup yg sedang di jalani. Masa lalu sudah berlalu dan tidak akan pernah kembali. Masa depan adalah hal yg belum terjadi.
Karena itu hidup di masa sekarang walaupun mungkin tidak mudah dan sesuai dengan harapan, tapi itu adalah nyata dan tetap harus dijalani dengan sebaik-baiknya dan semampu kita.
Nama : Fatimah
ReplyDeleteTwitter : @Imah_Fatma29
jawaban :
"Seandainya kalian bisa memilih mau hidup di masa lalu, sekarang, atau masa depan? Kenapa?"
Aku akan memilih hidup di masa depan. Masa dimana aku hidup sebagai seorang yang telah memiliki berbagai pengalaman yang berharga dari masa-masa sebelumnya. Kehidupan yang akan dijalani bisa memperoleh keindahan dan berusaha lebih baik lagi. Masa depan yang cerah merupakan dambaan semua orang. Misalnya dapat menyelesaikan pendidikannya, membina keluarga, pekerjaan yang sukses sesuai bidangnya.
Masa depan adalah milik mereka yang percaya pada keindahan mimpi-mimpi mereka.
Bismillah semoga bisa menikmati novel ini.
Nama: Rismayya Ratna Luthfidian//nah, lengkap!
ReplyDelete@RismayyaRL/@mayyrism
"Seandainya kalian bisa memilih mau hidup di masa lalu, sekarang, atau masa depan? Kenapa?"
semua waktu itu penting bagi ku, tapi seseorang gak bisa hidup di semua waktu itu. seperti saat ini, aku gak bisa balik ke masa lalu untuk bisa selalu dengan mantan :v. atau aku loncat ke masa depan untuk menikmati hari dengan suami masa depan :v. diriku hanya bisa menjalani satu masa, yaitu sekarang. sekarang dengan kesendirian :v
waktu itu fase-fase yang harus dilalui semua orang, tak bisa dilewatkan.
aku sudah melewati masa lalu ku dan masa sekarang nantinya juga akan ku lewati, dan masa depan itu semua misteri. karena saat ini hanya tentang saat ini.
jadi jelas jawabannya kalau pun aku ingin kembali atau pun meloncat. aku tidak bisa. jadi ku pilih sekarang, masa sekarang.
abaikan kata kata aneh :v
Nama : Heni Susanti
ReplyDeleteAkun Twitter : @hensus91
Kalau diminta memilih diantara masa lalu, sekarang atau masa depan, aku akan memilih sekarang. Masa dimana aku sudah memiliki banyak pelajaran hidup dari masa lalu yang telah kulalui. Masa dimana aku bisa belajar dan mengevaluasi diri dengan semua kesalahan yang telah kulakukan di masa lalu dan berusaha untuk tidak mengulanginya lagi. Masa dimana aku bisa berpikir bagaimana memperbaiki masa depanku, bagaimana merajut mimpi-mimpiku dan melakukan yang terbaik agar tidak terjadi hal mengecewakan di masa depan. Masa dimana aku tahu kalau masa lalu adalah arah masa sekarangku dan sekarang adalah arah masa depanku.
Demikian dan terima kasih kesempatannya. :)
Nama : Shiela Hartiningtyas
ReplyDeleteTwitter : @ruth_shiela
Jawaban :
Seandainya kalian bisa memilih mau hidup di masa lalu, sekarang, atau masa depan?
Menurutku di setiap kehidupan yang akan kita pilih, pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Ketika memilih untuk hidup di masa lalu, kita ingin bisa mengubah masa lalu tersebut dengan harapan di masa sekarang atau masa depan, bisa sesuai dengan apa yang
kita harapkan. Ini karena kita pernah menjalani kehidupan tersebut, sehingga tahu persis apa yang akan terjadi.
Namun jangan lupa, ada konsekuensi yang bisa terjadi. Ketika mengubah masa lalu, maka masa sekarang/masa depan akan berubah, dan bisa saja ini berdampak bagi orang lain.
Ketika memilih untuk hidup di masa sekarang, mungkin kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi di hari esok atau beberapa bulan mendatang, namun justru ini merupakan sebuah tantangan bagi diri kita. Ketika tidak tahu apa yang akan terjadi di hari esok, kita akan termotivasi untuk bisa selalu melakukan yang terbaik di hari ini dengan harapan itu bisa menjadi bekal bagi kita untuk
mencapai hidup yang lebih baik kedepannya.
Sedangkan ketika memilih hidup di masa depan, mungkin kita bisa/sudah tahu dengan apa yang terjadi pada diri kita serta orang-orang di sekitar kita beberapa waktu mendatang. Namun tentu saja
ada resiko yang harus kita tanggung. Ketika memilih hidup di masa depan, itu artinya kita melewatkan/menskip aktivitas sehari-hari yang seharusnya kita lakukan. Bisa saja kita menskip hal-hal yang
menyenangkan ataupun tidak menyenangkan.
Maka jika disuruh memilih, lebih baik aku hidup di masa sekarang. Tidak masalah jika aku tidak bisa kembali ke masa lalu untuk memperbaiki berbagai kesalahan yang telah aku lakukan, karena bagaimanapun
itu semua sudah berlalu. Kita harus bisa move on dan jangan hanya memikirkan masa lalu saja. Tidak masalah juga jika aku tidak bisa mengetahui masa depan karena masa depan itu merupakan rahasia Tuhan dan
sudah seharusnya tidak boleh ada yang mengetahuinya. Bagiku yang terpenting adalah menjalani masa sekarang dengan sebaik-baiknya untuk bisa mencapai hari esok yang lebih baik, serta menghargai momen
bersama orang-orang yang kita sayangi, karena ini tidak akan pernah bisa tergantikan oleh apapun.
Nama : Bidayatul khoiriyah
ReplyDeleteAkun Twitter : @iry3424
Seandainya kalian bisa memilih mau hidup di masa lalu, sekarang, atau masa depan? Kenapa?
Jujur, Aku bukan orang yang suka dengan hal-hal yang berbau memilih. Karena rasa takut ku sangat tinggi terhadap pilihanku. Takut pilihanku salah, tidak cocok, menyesatkan dll.
Umtuk kehidupan sendiri kita dituntut untuk selektif memilihnya. Gak mungkin kan kita asal milih gitu aja, entar malah kehidupan kita juga gitu-gitu aja gak ada tantangan kebahagian dll.
Antara masalalu,masa sekarang dan masa depan milih mana?*tarik nafas*
Aku memilih semua masa itu untuk mengarungi kehidupanku. Karena ketika kita memilih masalalu, apakah kita tak tertarik untuk melakukan hal-hal uang dilakukan di masa sekarang?. Ketika kita memilih masa sekarang, masa lalu tak selalu menyedihkan bahkan banyak masa lalu yang sangat menyenangkan dan takkan terulang kembali. Dan ketika kita memilih masa depan, masa depan yang bagus tak akan ada jika kita tak berusaha menjadikan masa depan bagus pada masa sekarang. Dan kitapun tak tahu akankah masa depan kita itu menyenangkan atau mrnyedihkan atau bahkan banyak rintangan.
Semua masa itu saling berkaitan. Makanya disebut roda kehidupan. Roda jika diambil tengahnya kanjuga gak bisa berputar seperti itulah kehidupan. masa-masa itu gak bisa di pecah dan diambil salah satunya.
nama : tanya fransisca
ReplyDeletetwitter : tanyafcsh_
ig : tanyafransisca
hidup di masa sekarang karena bagiku masa sekarang adalah central dari pola sebuah kehidupan
masa sekarang adalah proses yg akan kita lewati tuk menuju sebuah masa depan
dan bila saya sudah di masa depan saya akan tersenyum bahagia melihat proses dari masa lalu
ngerti? hehehe
masa sekarang adalah keindahan proses, dan tak lengkap bila tak melewati itu ^^
Bintang Maharani
ReplyDelete@btgmr (twitter)
Saya pilih hidup di masa sekarang.
Alasannya karena saya tidak akan menjadi seperti sekarang tanpa belajar dari masa lalu, dan tak akan ada masa depan jika saya tidak menjalani hidup saya yang sekarang. Bagi saya ketiganya adalah penting, saling berkesinambungan dan melengkapi. Tetapi bagi saya lebih penting untuk mengapresiasi dan menikmati apa yang SEDANG saya miliki, bukan yang "telah" atau yang "akan" yang tiada di genggaman. So, jalani saja apa yang sedang terbentang di depan mata saat ini. Don't waste it while we living it, cuz everyday is a gift.
Putri Prama A.
ReplyDelete@putripramaa (IG dan twitter)
Aku boleh memilih semuanya, kan? Jadi, aku menganalogikan bahwa kehidupan itu serupa jalan dengan garis start dan finish yang tidak bertemu (istilah 'kerennya' kurva terbuka). Kita tidak akan berada di masa sekarang tanpa melewati masa lalu. Kita tidak akan menghadap masa depan apabila kita tidak struggle di masa sekarang dan masa lalu.
Lagipula, masa lalu itu masih ada masa lalunya lagi, begitu pula dengan masa depan; masa depan masih ada masa depannya lagi. Oleh karena itu, masa lalu dan masa depan bagiku itu tidak pasti, tergantung kita berdiri di masa sekarang yang mana saat itu. Waktu itu selalu berjalan (kecuali saat kiamat nanti), jadi tidak ada masa sekarang/masa lalu/masa depan yang pasti bagiku.
Mungkin bagi yang menjawab pertanyaan ini, kalian akan berpikir bahwa ini jawaban yang seolah melarikan diri dari pertanyaannya. Tidak, aku tidak melarikan diri dari pertanyaan.
Yang pasti, dalam menjalani kehidupan ini, aku menganggap bahwa masa lalu adalah pembelajaran dan pengalaman, masa depan adalah tujuan yang diperjuangkan dan masih misteri, dan masa sekarang adalah struggling time.
Andaikan aku diberi kesempatan untuk MENGINTIP masa depan, AKU TIDAK MAU karena aku mana tahu apa yang kuusahakan selama ini sudah yang terbaik dariku atau bukan untuk masa depan. Pernah mendengar 'Fight till the end?'? Itu yang aku inginkan. Aku ingin selalu berjuang untuk masa depan yang terbaik bagiku. Berjuang-berjuang dan berjuang karena aku nggak tahu batasku terbaikku itu bagaimana.
Kalau aku memilih untuk selalu berjuang, secara tidak langsung aku memilih untuk HIDUP DI MASA SEKARANG, kan? Iyalah, pastilah. Sebagai realis, aku nggak bisa ke masa depan, nggak bisa ke masa lalu juga. Kalau aku ke masa depan atau ke masa lalu, secara tidak langsung aku menjadi seorang pengecut (karena selalu memandang ke belakang dan tidak ingin melakukan struggling).
AKU HIDUP DI MASA SEKARANG KARENA MASA LALU DAN UNTUK MASA DEPAN.
Hary Gimulya
ReplyDeleteTwitter : @angels_rutherfo
Jika boleh egois, aku ingin hidup di masa lalu karena aku merasa banyak hal yang aku lupakan/terlewatkan ketika kecil dulu.
Hal yang sederhana saja misalnya adalah dulu ketika kecil aku lebih sering menghabiskan waktuku berada di dalam rumah daripada bermain dengan teman-temanku.
Sekarang ketika telah dewasa dan sibuk dengan rutinitas kegiatan sehari-hari, rasanya bermain bersama teman-temanku merupakan saat-saat yang sangat aku rindukan.
Lalu juga aku ingin lebih banyak memiliki foto-foto keluarga karena aku merasa ternyata foto-foto keluargaku begtu sedikit ketika aku kecil dulu.
Rasanya ingin sekali setiap ada event/peristiwa, aku abadikan ke dalam foto, sehingga ketika dewasa seperti sekarang, foto itu bisa menjadi sebuah kenangan yang tak terlupakan.
Aku tahu bahwa masa sekarang itu adalah masa yang harus aku jalani, namun ada kalanya aku merasa bahwa masa lalu itu lebih menyenangkan daripada masa sekarang dan aku ingin
kembali ke masa yang menyenangkan itu.
Kembali ke masa ketika game dingdong masih menjadi favorit, banyaknya serial anak-anak yang legendaris di tv (masih ingat sailor moon dan ksatria baja hitam?), bermain kelereng dan
congklak bersama teman-teman sekolah, atau mungkin menyisihkan uang jajan untuk membeli kaset lagu di toko lagu. Semuanya begitu menyenangkan.
"Seandainya kalian bisa memilih mau hidup di masa lalu,sekarang,atau masa depan Kenapa?"
ReplyDeleteMasa Sekarang, aja deh.
Soalnya dengan Masa sekarang, aku bisa mengambil hikmah dan mulai memperbarui. Maksudku mengenai Masa sekarang yaitu Masa dimana aku harus melupakan masa lalu yg menyakitkan atau mengenang & menyimpan memori masa lalu yg menyenangkan. Dan Masa dimana aku akan berusaha menata masa depan agar menjadi lebih baik dari masa sebelumnya.
Nama: Rinita
Akun Twitter: @Rinitavyy
https://mobile.twitter.com/RinitAvyy/status/743102568331517954?p=v
Rini Cipta Rahayu
ReplyDeleteTwitter @rinicipta
Aku ingin hidup di masa sekarang. Meskipun mungkin yang terjadi saat ini tidak seperti yang ku inginkan dan ku impikan, tapi aku percaya bahwa apa yang terjadi saat ini adalah yang terbaik. Semua harus aku jalani dengan sebaik mungkin, karena apapun yang terjadi di masa lalu mempengaruhi kita saat ini dan apa yang kita lakukan sekarang akan mempengaruhi kita di masa depan. Aku sedang menjalani masa muda, masa yang produktif sehingga sebaiknya dimanfaatkan untuk hal positif dan meraih pencapaian yang terbaik dengan mengerahkan segala potensi diri kita. Masa sekarang adalah masa yang mendewasakanku :)