Review Novel Bora & Nok The Journal Karya Ghyna Amanda
Penulis: Ghyna Amanda
Tebal: 210 halaman
Terbit: September 2015
Penerbit: Grasindo
Label: #PSA3 (Publisher Searching for Authors)
Harga: Rp53.900
***
"Apa yang terjadi?"
"Kau mati."
"Apa?"
"Kubilang kau mati."
BoraIde menulis jurnal ini sebenarnya datang dari Nok karena ternyata setelah menikah, kami masih sulit saling mengerti satu sama lain. Akhirnya, aku ikuti saja apa maunya, toh aku jadi bisa menuliskan betapa Nok mencurigakan ketika bertemu dengan para haenyeo, dan Nok juga harus tahu kalau aku pasti bisa belajar naik sepeda dengan cepat. Walau ada satu hal yang tidak boleh Nok tahu. Bagaimana pun, aku harus menyelesaikan jurnal ini sampai halaman berikutnya.
Nok
Sebenarnya mencurigakan sekali, Bora yang biasa malas-malasan sepakat untuk menulis buku jurnal ini. Tapi itu bagus, jadi aku bisa tahu pemikiran-pemikiran lucu Bora yang ternyata mudah cemburu pada para haenyeo. Aku juga jadi tahu kalau Bora ternyata begitu ingin memenangkan pertaruhan sepele macam naik sepeda. Walau anehnya, Bora jadi terobsesi dengan buku jurnal. Bukankah kalau buku ini hilang, kami bisa menulis segalanya dari awak kembali?
***
Bora dan Nok yang baru pindah ke Korea Selatan dan menikah di sana tiba-tiba dikagetkan bahwa salah satu mereka sudah mati. Mulailah penulisan jurnal di antara mereka berdua, menuliskan apa yang mereka lakukan dan perasaan mereka sampai akhirnya terjadi pernikahan. Selain itu, tingkah laku Bora yang berbeda pun patut diperhatikan. Selain itu, apa hal yang tak seharusnya Nok tahu?
CERITAKU
Aku membeli ini saat salah seorang book blogger menjual buku ini untuk menggalang dana untuk Tsunami Palu Donggala 2018 dengan harga sangat miring. Aku tidak pernah membaca sinopsinya, tetapi aku sangat tertarik dengan kaver yang diperlihatkan hingga akhirnya aku berhasil membelinya dan membacanya pada April 2019 lalu, ketika kakak kelasku sibuk dengan UN dan kami sebagai adik kelas diharuskan untuk belajar di rumah.
PANDANGANKU
Salah satu buku terbitan lokal yang membuatku terkejut dengan kelanjutan ceritanya. Aku awalnya hanya tertarik karena buku ini merupakan jebolan dari acara PSA3, di mana Grasindo mencari buku bertemakan Korea untuk diterbitkan pada 2015 lalu.
Ceritanya baru pertama kali kubaca. Sang penulis pun mampu menunjukkan keindahan Korea dengan kemampuannya mendeskripsikan hal-hal yang berbau Korea sekali, mulai dari bahasanya, budayanya, bahkan hingga lokasi yang mereka kunjungi. Membaca buku ini seakan-akan aku diteleportasi langsung untuk menyaksikan kisah mereka.
Aku suka dengan penulis yang menjadikan POV dari kedua karakter dalam bab yang berbeda. Memberi gambaran kepada pembaca mengenai sifat mereka dan juga pandangan akan hal-hal yang mereka alami. Selain itu, sang ilustrator pun mampu menggambarkan cerita dalam bab tersebut dengan baik untuk memberikan gambaran kasar tentang Bora dan Nok.
Kaver PSA3 yang berbeda dari semua buku yang mereka terbitkan dengan semacam 'jendela' memberi ketertarikan sendiri untuk calon pembacanya. Namun sejujurnya, mereka harus melihat sinopsinya juga dan tak hanya menebak dari judul semata yang menurutku kurang menonjol dan belum bisa memasarkan ceritanya hanya dari judul.
Secara keseluruhan, menurutku buku ini ditulis dengan sangat baik dan mampu menunjukkan Korea Selatan dengan indah, terutama Pulau Jeju. Untuk pengkategorian, sebagai pemenang pilihan di bagian remaja menurutku lebih dikategorikan kepada dewasa muda karena konflik yang dibawa lebih rumit dari kisah remaja biasanya namun tidak membuat kalian sakit kepala dengan kerumitan kisahnya.
Rating: 🧡🧡🧡🧡🤍
Comments
Post a Comment