Review Novel Cupcake Love Story Karya Kugie
Penulis: Kugie
Tebal: 316 halaman
Terbit: 2016
Penerbit: Elex Media Komputindo
Harga: Rp58.800
***
Siapa yang tahan jika terus dibayangi masa lalu juga dikejar masa depan?
Reiner Surya akhirnya memutuskan untuk pindah ke Singapura sehingga Sheila - tunangan yang dipersiapkan oleh kedua orangtua mereka - tak bisa mengejarnya.
Sedangkan Mariana ikut dengan sepupunya yang memiliki toko cupcake supaya bayang-bayang Aldo - masa lalu yang telah membuat hari-harinya hambar - hilang ditelan masa.
Bagaimana Reiner dan Mariana dipertemukan dan menjalani perkenalan yang semanis cupcake? Apakah rasa manisnya masih bersisa hingga gigitan terakhir?
***
Mariana dan Reiner yang bertemu karena Rein tak sengaja menabrakkan mobilnya ketika Ana sedang mengantar pesanan membuat Rein mau tak mau harus mengantarnya. Mereka pun berkenalan dan berperan membantu Ana dalam mengantar cupcake buatannya selama van milik Ana masih diperbaiki. Kondisi ini membuat keduanya mau tak mau harus sering berkomunikasi dan seiring waktu muncul ketertarikan antarkeduanya. Pertanyaannya ialah bagaimana dengan Rein yang memiliki tunangan dan Ana yang seakan tak bisa lepas dari masa lalunya. Apakah kisah mereka dapat terus berlanjut?
CERITAKU
Buku ini kubeli pada Februari 2019 lalu ketika buku ini dijual menjadi Rp17.640. Melihat diskon yang begitu besar dan sinopsis yang terasa cute, aku langsung tergiur membeli ini di Gramedia.com. Aku ingat betul betapa bahagianya aku ketika langsung membayar buku ini dan menunggunya datang. Akan tetapi, aku baru membaca buku ini di pertengahan tahun 2019 dan menyelesaikannya dalam beberapa hari.
PANDANGANKU
Buku ini menjadi salah satu karya tulis yang kukoleksi dengan latar di luar negeri. Jarang sekali aku mengoleksi buku dengan latar yang berbeda dan ini merupakan buku pertama dengan latar Singapura. Kugie sebagai penulis di mataku mampu membuat kisah ini tak hanya semata menggunakan Singapura sebagai tempelan, tetapi ia dapat memberikanku wawasan baru mengenai Singapura.
Tidak hanya kavernya yang sangat imut dengan warnanya yang sangat memikat mata dengan segala keestetikannya dan judul yang tak asing, cerita ini juga cute dengan segala aspeknya. Kisah pertemuan mereka yang berkonsep star-crossed lovers dan pertemuan-pertemuan mereka selanjutnya dapat dinilai sangat imut ketika melihat bahwa buku ini lebih dipasarkan untuk dewasa muda dan dewasa.
Ana yang merupakan seorang patissiere merupakan contoh profesi yang jarang diangkat dalam novel kebanyakan sehingga buku ini berhasil membuka jalan untuk segala jenis pekerjaan menjadi tokoh utama. Dinamika hubungan yang dibentuk tak hanya berputar Ana dan Rein saja, tetapi ada juga Melisa yang memiliki hubungan dengan Ana, Sheila yang mencoba terus berkomunikasi dengan tunangannya, dan sahabat Rein yang selalu mendampinginya.
Sejujurnya, yang kusayangkan adalah kadang perasaanku mengatakan bahwa kisah ini klise, tetapi menurutku cerita ini lumayan karena penulis tidak hanya menulis kisah yang mampu ditebak oleh semua orang tanpa ada aspek-aspek yang ditambahkan. Ada hal-hal yang dapat menjadi nilai tambahan dari buku ini, tetapi ada juga saat seperti resolusi konflik yang terasa kurang matang yang dapat digali oleh penulis dalam karya selanjutnya.
Secara keseluruhan, buku ini cocok untuk menjadi peneman saat menikmati teh di sore hari dan sedang mencari bacaan ringan dengan segala keimutannya.
Rating (out of 5): 🧁🧁🧁🧁
Comments
Post a Comment