Instagram

Review Novel Lost and Found Karya Fanny Hartanti


Penulis: Fanny Hartanti
Tebal: 248 halaman
Terbit: 27 Desember 2016
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Harga: Rp62.000
Label: Metropop
***
Rachel tak sengaja meninggalkan organizer-nya di taksi, padahal di dalamnya berisi paspor, SIM, dan KTP. Akibatnya dia batal melakukan liputan ke Singapura dan terpaksa merelakan rivalnya, Amy, bertugas menggantikannya. 

Andy menemukan organizer tersebut, tapi kesalahpahaman terjadi sehingga dia tidak pernah mengembalikan benda itu pada Rachel. 

Takdir mempertemukan Andy dengan Rachel dan cinta pun tumbuh. Namun, rahasia dan luka masa lalu menghalangi kebersamaan mereka. Apakah cinta cukup untuk mengisi apa yang pernah hilang dalam hidup mereka?
***
Rachel, seorang jurnalis, harus merelakan kesempatannya ke Singapura pada Amy karena kehilangan dokumen penting tepat sehari sebelum keberangkatannya. Ada yang menghubunginya untuk mengembalikan bukunya, hanya saja banyak kesalahpahaman yang terjadi hingga Andy tak pernah melakukannya. Sebagai rasa bersalahnya, Andy mencoba mengantarkan Rachel daan makin lama mereka menjadi dekat. Kedekatan yang terjadi dengan Andy yang menyembunyikan banyak hal. Dapatkah mereka melewatinya?

CERITAKU

Buku ini termasuk dalam rangkaian buku yang kudapatkan ketika 12.12 tahun 2019 lalu. Aku mendapatkan buku ini dengan potongan 70%. Tentunya, melihat sinopsis yang lumayan menggungah dan kaver yang tak boleh terlewatkan, aku membeli buku ini. 

PANDANGANKU

Buku ini mampu menggambarkan suasana dengan baik. Contohnya saja ketika aku membaca bagian kantor dan restoran, aku mampu membayangkan apa yang sedang terjadi di latar tersebut. Aku dibawa ke dunia yang diciptakan oleh sang penulis apalagi bahwa latarnya diambil di Jakarta, kota kelahiranku, menambah rasa familiar akan kebiasaan dan lokasi-lokasi yang didatangi oleh Rachel dan Andy.

Selain itu, judulnya cukup memikat dengan kata Lost and Found. Tak banyak yang mengambil judul ini sebagai karyanya, entah karena saking dinamisnya pengartian dari nama ini atau ceritanya yang memang tak berhubungan dengan sesuatu yang hilang dan kembali ditemukan. Dalam kasus buku ini, yang menjadi tali merah dari hubungan mereka ialah organizer Rachel yang hilang dan ditemukan lalu dikembalikan dengan berbagai perjuangan.

Kavernya pun terlihat sangat simpel dan modern, menunjukkan pembaca bahwa fokusnya ialah organizer. Ada sedikit sentuhan warna hijau yang memberi warna di antara warna putih yang memenuhi hampir keseluruhan dari kaver. Diksi yang dipakai dalam buku ini pun terkesan santai ke formal, yang cocok dengan target Metropop yaitu dewasa sehingga bisa merasakan adanya maturitas dalam kisahnya. 

Hanya saja, jika dilihat karakter, Rachel kurang terlihat sebagai seorang wanita di pertengahan 20-an dengan sikapnya itu. Kembali lagi, umur tak bisa menjadi patokan akan kedewasaan seseorang, termasuk tokoh dalam novel. Bisa saja latar kehidupannya membuatnya berkelakuan seperti ini.

Secara keseluruhan, untuk kalian yang mencari kisah yang mudah dibaca dan bisa dihabiskan dalam sekali baca, buku ini bisa menjadi jawabannya.

Rating (out of 5): 📔📔📔

Comments

Popular Posts